cover
Contact Name
oktarina
Contact Email
oktarina@unmuhjember.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
ISSN : 16932897     EISSN : 25020455     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRITROP adalah publikasi ilmiah hasil penelitian ilmu-ilmu pertanian yang diterbitkan atau dikelola oleh dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Jurnal agritrop ini diterbitkan secara berkala tiap semester atau satu tahun dua kali terbit, yaitu pada Bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian" : 30 Documents clear
RESPON PRODUKTIFITAS OKRA (Abelmoschus esculentus)TERHADAP PEMBERIAN DOSIS PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK N Ichsan, Muhammad Chabib; Riskiyandika, Pranata; Wijaya, Insan
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.039 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk Petroganik dan dosis pupuk N yang tepat terhadap produksi tanaman okra. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari tanggal 1 September 2015 sampai 29 November 2015 dengan ketinggian 89 meter diatas permukaan laut.Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) terdapat dua factor, Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk Petroganik terdiri dari kontrol,  1000 kg/ha, 2000 kg/ha, 3000 kg/ha, faktor kedua dosis pupuk N yaitu 150 kg/ha, 200 kg/ha, 250 kg/ha. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perlakuan pemberian dosis pupuk Petroganik 2000 kg/ha memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan baik pertumbuhan maupun produksi tanaman okra. Dosis pupuk N 200 kg/ha  memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan pertumbuhan dan produksi tanaman okra. Perlakuan dosis  pupuk Petroganik dan dosis pupuk N berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman umur (40 dan 60) ht, jumlah buah persampel, berat buah persampel, jumlah buah perpetak, berat buah perpetak dan berat kering brangkasan, berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman umur 20 hst dan berpengaruh tidak nyata pada variabel tinggi tanaman umur 20 hst dan diameter batang umur 20 hst, 40 hst, dan 60 hst. Interaksi antara dosis pupuk Petroganik dan  pupuk N berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan.
ANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KUBIS DI DESA SUMBERJO KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER Ratnasari, Mega; Hartadi, Rudi; Ridjal, Julian Adam
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.511 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.412

Abstract

Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember merupakan desa penghasil kubis tertinggi di Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran kubis, efisiensi saluran pemasaran kubis di Desa Sumberjo, strategi pengembangan usahatani kubis di Desa Sumberjo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan analitik. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis Margin Pemasaran dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1) Dalam proses pemasaran kubis di Desa Sumberjo terdapat tiga pola saluran pemasaran, yaitu saluran pemasaran satu tingkat (Petani → Tengkulak → Konsumen), saluran pemasaran dua tingkat (Petani → Tengkulak → Pengecer → Konsumen), dan saluran pemasaran tiga tingkat (Petani → Tengkulak → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen); (2) Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran satu tingkat; (3) Usahatani kubis di Desa Sumberjo berada pada posisi (White Area) kuat berpeluang maka usahatani tersebut memiliki peluang pasar yang prospektif dan memiliki kompetensi untuk mengerjakannya dengan menggunakan strategi S-O (StrenghtsOpportunities).
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT(Ipomoea reptans Poir) TERHADAP PUPUK BIOBOOST DAN PUPUK ZA Suroso, Bejo; Antoni, Novi Eko Rivo
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.371 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.417

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan upaya untuk meningkatkan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Tumbuh tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan mengamati kebutuhan dan perawatan intensif berkembang. Salah satu cara penting bahwa fertilisasi pemeliharaan. Tujuan dari belajar untuk mengetahui pengaruh pupuk dan pupuk kandang Bioboost ZA terhadap pertumbuhan dan produksi selada darat. Penelitian dilakukan di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Lumajang pada 8 Juli 2015 sampai dengan 19 Agustus 2015. Metode penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Bioboost pupuk terdiri dari: tanpa pupuk Bioboost 0 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 2 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 4 ml / l air dan Bioboost pupuk konsentrasi 6 ml / l air. Faktor kedua terdiri dari: tanpa ZA 0 g, 7,5 g dosis ZA, ZA dosis 15 g dan 22,5 dosis g ZA. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk Bioboost menunjukkan secara signifikan berbeda tanggapan dan sangat signifikan untuk tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, diameter dan volume akar batang. Untuk ZA menunjukkan respon yang sama. Namun, interaksi pupuk ZA Bioboost tidak menunjukkan respon terhadap kangkung darat (Ipomoea reptans Poir).
POTENSI HASIL DAN KONTRIBUSI SIFAT AGRONOMI TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. MERRIL) PADA SISTEM TUMPANSARI TEBU-KEDELAI Umarie, Iskandar; Holil, Moh
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.686 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sepuluh varietas kedelai yang mempunyai potensi hasil yang baik padasistem pertanaman tumpangsari tebu kedelai, untuk mengetahui hubungan antar komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai pada system pertanaman tumpangsari tebu kedelai dan untuk mengetahui hubungan komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai yang mana mempengaruhi hasil  pada sitem pertanaman tumpang sari tebu kedelai. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan November 2015 sampai bulan Februari 2016 dengan ketinggian ± 89 meter diatas permukaan laut. Materi tanaman berupa 10 varietas kedelai yaitu Gepak Kuning, Gema, Agromulyo, Anjasmoro, Wilis, Kaba, Sinabung, Tanggamus, Dering-1 dan Burangrang yang ditanam dilapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil analisis ragam tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, luas daun spesifik, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah biji, bobotbiji, berat 100 biji, indeks bobot kering biji dan indeks panen menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata pada semua komponen hasil, kecuali pada luas daun dan luas daun spesifik. Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks bobot kering biji, indeks panen dan  berat 100 biji mempunyai varian  genetik yang luas, dari semua karakter biomas yang dievaluasi mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi adalah tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah cabang,  jumlah polong, jumlah biji, bobot biji, berat 100 biji, dan indeks panen,serta pada karakter biomas, Jumlah Cabang Produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat 100 biji dan bobot biji per tanaman,mempunyai nilai duga kemajuan genetik yang luas. Seleksi dapat diterapkan pada karakter biomas Jumlah Cabang Produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman,dan berat 100 biji. Di antara komponen hasil yang diamati, jumlah polong, indeks bobot kering dan indeks panen menunjukkan korelasi positif sangat nyata dengan bobot biji, koponen  hasil jumlah biji menunjukkan  korelasi positif nyata dengan bobot biji, serta komponen  hasil  tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun  spesifik, jumlah buku, jumlah cabang produktif, jumlah cabang dan berat 100 biji.menunjukkan korelasi positif  tidak nyata dengan  bobot biji dan komponen hasil umur panen dan luas daun berkorelasi negative tidak nyata dengan bobot biji.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT Sundahri, Sundahri; Tyas, Hardiyanti Ning; Setiyono, Setiyono
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.144 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.408

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efektivitas giberellin terhadap pertumbuhan dan produksi tomat yang dilakukan di Agrotechnopark, Universitas Jember pada 6 Maret s.d. 10 Juni 2014. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas dua faktor, yaitu: konsentrasi hormon giberellin (0, 50, 75, 100 ppm) dan perlakuan kedua adalah frekuensi aplikasi giberelin (penyemprotan setiap 7 hari sekali, 14, dan 21 hari sekali). Perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Faktorial dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hormon mempengaruhi secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat; frekuensi aplikasinya berpengaruh secara nyata terhadap jumlah cabang produktif, jumlah dan berat buah tomat. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi giberellin dan aplikasinya pada semua paramter; namun, konsentrasi yang terbaik adalah 100 ppm dan frekuensi aplikasinya 21 hari sekali.
PENAMPILAN FENOTIPE BAYAM MERAH AKIBAT DARI PEMBERIAN PUPUK UREA DAN URINE SAPI Djarwatiningsih, Djarwatiningsih; Widiwurjani, Widiwurjani; Zulkarnaen, Decky
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.784 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.413

Abstract

Fenotipe merupakan penampakan luar tanaman yang dibudidaya akibat dari faktor lingkungan dan sifat genetik yang dibawa oleh tanaman. Tanaman bayam merah (Amaranthus gangeticus L) merupakan tanaman sayuran yang sangat digemari semua orang dan mempunyai nilai jual tinggi.Usaha untuk mendapatkan penampakan tanaman yang baik, dapat melalui pemupukan dengan urea dan urine kelinci. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor yang disusun secara faktorial dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk urea dengan 4 perlakuan, faktor kedua adalah dosis urine kelinci dengan 4 perlakuan. Hasil yang didapat adalah terjadi interaksi pada rata-rata jumlah daun akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada pengamatan ke-5, pemberian urea dengan dosis 100 kg/Ha berpengaruh pada lebar daun pada umur pengamatan ke-5 dan ke-6 dan berat basah tanaman, tetapi pemberian urine kelinci tidak menunjukkan adanya pengaruh pada berbagai parameter pengamatan.
APLIKASI PEMUPUKAN NITROGEN DAN MOLYBDENUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BUNCIS BLUE LAKE (Phaseulus vulgaris) DI TANAH ENTISOL Tripama, Bagus; Pangesti, Pebrian Diah
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.505 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.404

Abstract

Penerapan nitrogen dan molibdenum merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi pada tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nitrogen dan molibdenum terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman buncis Blue Lake. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015 sampai tanggal 13 Desember 2015 di Kebun Percobaan Universitas Muhammadiyah Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak Kelompok (RAK) dua faktorial dengan perlakuan pertama dosis Nitrogen N0 (Kontrol), N1 (0,5 g/polybag) dan N2 (1,6 g/polybag), perlakuan kedua dosisi molibdenum M0 (Kontrol), M1 (0,5 ppm), M2 (1 ppm), M3 (2 ppm) dan M4 (3 ppm) dengan tiga ulangan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan N1 memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman buncis blue lake. Sedangkan pada perlakuan Mo di berbagai dosis tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi, akibat tidak adanya bintil akar pada buncis blue lake.
PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN DAYA SAING GULA MERAH UNTUK MEMPERKUAT EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN Santosa, Teguh Hari; Salim, Noor; Prayuginingsih, Henik; Oktarina, Oktarina
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.596 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model peningkatan daya saing gula merah sebagai upaya memperkuat ekonomi masyarakat  pedesaan. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan metode PRA, FGD, RRA,  indept interview dan survei. Sampel  ditentukan melalui stratified random sampling sebanyak 150 orang. Teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan DRCR dan PCR. Analisis kualitatif adalah fenomenologis dan pola kecenderungan yang dilakukan sepanjang rentang waktu penelitian. Penelitian dilakukan di dua kecamatan penghasil gula merah di Kabupaten Jember sejak bulan Pebruari 2016 sampai Juni 2016. Hasil penelitian pada agroindustri rumah tangga gula merah di Kabupaten Jember menunjukkan: (1) Keuntungan per 25 pohon/bulan sistem kemitraan Rp 1.014.575, sistem non mitra  sebesar  Rp 301.408 (skala kecil), Rp 668.113 (menengah) dan Rp 691.369 (besar); (2) pendapatan usaha gula merah/bulan sistem kemitraan Rp 4.426.688,  sistem non mitra sebesar Rp 2.545.469 (skala kecil), Rp 3.467.260 (menengah) dan Rp 4.355.938 (besar),  dengan kontribusi terhadap pendapatan total keluarga  sebesar 94,36% pada sistem kemitraan, dan non mitra  85,83% (skala kecil), 90,52% (menengah) dan 93,36% (besar); (3) Daya saing kompetitif termasuk dalam kategori rendah (nilai PCR mitra=  0,84; non mitra skala menengah =0,92;  besar = 0,90) bahkan skala kecil non mitra masuk dalam kategori sangat rendah (PCR =1,031); (4) Daya saing komparatif baik sistem kemitraan maupun non mitra termasuk dalam kategori sedang  (nilai DRCR mitra = 0,65; non mitra skala kecil= 0,72; menengah= 0,70; besar= 0,67).
PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH INOKULASI TELUR NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne incognita) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PERKEMBANGAN POPULASI NEMATODA PADA TANAMAN TEMBAKAU Widayati, Wiludjeng; Rahayuningtias, Sri
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.138 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jumlah inokulasi telur nematoda puru akar (M.incognita) terhadap pertumbuhan tanaman dan perkembangan populasi nematoda pada tanaman tembakau.Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap faktorial dengan lima kali ulangan. Faktor pertama adalah jumlah telur yang diinokulasikan dan faktor kedua adalah varietas yang digunakan. Faktor pertama terdiri dari 0 (kontrol), 1000, 5000, 10000, 15000 dan 20000 butir telur yang diinokulasikan. Untuk faktor kedua adalah varietas yang digunakan yaitu DB 101 dan Cooker 319. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa tinggi tanaman mulai dipengaruhi oleh jumlah inokulasi pada minggu kedua. Disamping tinggi tanaman dipengaruhi jumlah inokulasi juga dipengaruhi oleh vartietas yang digunakan. Varietas sudah menunjukkan perbedaan mulai pada minggu pertama sampai minggu keenam dimana varietas DB 101 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Cooker 319. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa berat akar tanaman tembakau berbeda nyata terhadap jumlah telur yang diinokulasikan dimana pada inokulasi 1000 butir telur menunjukkan berat tertinggi dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan yang lain dan berat terendah ditunjukkan pada inokulasi 20000 butir telur. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa jumlah gall per gram akar berbeda nyata terhadap jumlah telur yang diinokulasikan dan varietas yang digunakan pada varietas DB 101 lebih banyak ditemukan pada gall.
PEMANFAATAN KOMPOS BONGGOL PISANG (Musa acuminata) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN GULA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) Bahtiar, Sultan Agung; Muayyad, Amir; Ulfaningtias, Lutfi; Anggara, Jefri; Priscilla, Cindy; Miswar, Miswar
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.46 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.405

Abstract

Jagung manis (Zea Mays L. Saccharata) merupakan salah satu komoditas palawija, yang membutuhakan unsur hara K lebih banyak, sedangkan iklim di Indonesia dapat menjadikan tanah mengalami kekurangan unsur hara K. Pemenuhan unsur hara K biasa didapatkan dari pemupukan secara anorganik. Pupuk anorganik yang digunakan pada tanaman jagung manis adalah 200 kg N atau setara dengan 435 urea ha-1, 150 kg P2O5 ha-1 setara dengan 335 kg TSP ha-1, dan 150 kg K2O ha- 1 setara dengan 250 kg KCl ha-1 serta bahan organik 10 sampai 20 ton per hektar. Pemenuhan menggunakan pupuk kimiawi yang berlebihan dinilai kurang ekonomis dan kurang ramah lingkungan. Teknologi pemupukan yang dapat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan hara makro tanaman jagung manis adalah dengan memanfaatkan bonggol pisang. Kandungan hara didalam bonggol pisang paling banyak adalah unsur hara C, N, P dan K. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, kompos bonggol pisang mengandung 14,89% C, 1,05% N, 0,04%P 2O5 dan 0,76% K2O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K3 (1 kompos : 3 tanah berpasir) merupakan perlakuan terbaik pada semua parameter pertumbuhan tanaman, dengan kandungan gula reduksi sebesar 8,98 mg/g dan kandungan sukrosa sebesar 34,76 mg/g. Kandungan gula reduksi dan sukrosa pada perlakuan K3 berbeda nyata dibanding dengan perlakuan Kontrol (0 kompos : 4 tanah berpasir), K1 (2 kompos : 2 tanah berpasir) dan K2 (3 kompos : 1 tanah berpasir). Hal tersebut menunjukkan bahwa kompos bonggol pisang yang diaplikasikan mampu meningkatkan kandungan gula pada jagung manis.

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 2 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian More Issue